Mengenal Batik Kawung, Motif yang Melambangkan Kesucian dan Umur Panjang

Berbicara mengenai motif batik, tentunya banyak sekali hingga kita pun akan dibuat bingung dengan model dan penamaannya. Nah, salah satu motif batik yang sangat terkenal dan dulunya sering digunakan para bangsawan adalah Batik Kawung.

Batik yang memiliki motif bulat layaknya buah kawung ini disusun secara geometris. Bagi yang belum mengerti, buah kawung itu sejenis buah kelapa. Sering pula dianggap sebagai kolang-kaling atau buah aren.

Dilihat dari tata bahasanya, Kawung sendiri memang berarti pohon aren. Namun nama ini juga bisa diartikan sebagai kegiatan melinting rokok. Bisa juga disebut Kwangkung yang artinya sendiri adalah Kumbang Tanduk. Lalu terakhir, ada pula yang berpendapat bahwa kata Kawung sama halnya dengan suwung yang berarti kosong.

Tata Cara dan Makna Penggunaan Batik Kawung

pixabay.com

Motif kawung tidak hanya sering digambarkan sebagai representasi pohon aren, melainkan juga sering ditafsirkan sebagai bunga lotus. Gambar ini dilukis dengan model 4 lembar mahkota bunga yang sedang merekah dengan cantiknya.

Sering digunakan dalam acara tertentu saja, batik bermotif ini tentu saja memiliki makna tersendiri. Jika menilik dari gambarnya, lotus melambangkan kesucian dan adanya umur panjang. Di sisi lain, batik ini juga ditafsirkan melambangkan kemurnian dan kesempurnaan.

Itulah mengapa hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mengenakan motif ini. Salah satu bukti tingginya tingkatan motif kawung yakni Semar, manusia titisan dewa, yang sering mengenakannya sebagai pakaian.

Jika dilihat dari satu makna lainnya, batik yang dimaknai kosong ini juga menyimbolkan sebuah kekosongan hawa nafsu dan hasrat duniawi demi mencapai pengendalian diri secara sempurna.

Sifat kosong inilah yang membuat seseorang menjadi netral, tidak ingin menonjolkan diri, dan damai mengikuti arus kehidupan. Pemakai batik satu ini diharapkan percaya bahwa alam akan berjalan sesuai aturan dan kehendak-Nya.

Motif-Motif Batik Kawung

pixabay.com

Jika dilihat dari pengelompokkannya, biasanya motif satu ini dinilai berdasar ukuran bentuk bulat-lonjongnya. Adapun beberapa nama motifnya adalah sebagai berikut :

Kawung Picis

Kawung yang motifnya berupa susunan layaknya picis, mata uang 10 sen ini memiliki makna yang melambangkan suatu hal yang kecil.

Kawung Bribil

Berdasar ukurannya, selain kawung picis, ada juga kawung bribil. Motif ini disusun lebih besar karena memakai mata uang nekel senilai 5 sen. Ada juga yang mengatakan jika bribil adalah senilai 25 sen. Yang jelas, motifnya lebih besar dari picis.

Kawung Sen

Motif yang bentuknya bulat dan lonjong ini lebih besar dari bribil dan dibuat dari koin 1 sen di zaman Belanda.

Kawung Kemplong

Dibanding ketiga motif sebelumnya, motif kemplong dianggap yang paling besar.

Jika tadi jenis berdasar ukuran bulat dan kecilnya motif, kini ada pula jenis berdasar desainnya. Motifnya tetap sama, namun terdapat tambahan modifikasi yang semakin menambah keindahan batik satu ini. Adapun jenis-jenisnya adalah :

Kawung Beton

Motif ini ditambahi hiasan 4 buah bulatan dengan 2 motif segi empat. Diantara motif-motif tersebut terdapat 4 bagian menyilang. Batik ini dinamakan beton karena memiliki makna selayaknya isi buah nangka yang juga bernama beton. Maksudnya, diharapkan batik ini memberi penegasan bahwa tidak semua hal baik harus ditunjukkan.

Kawung Geger

Motif batik satu ini bermodel besar-besar dengan bagian lebih kecil di dalamnya. Berbeda dari kawung beton, kawung jenis ini dianggap sakral dan hanya patut dipakai oleh para raja dan keluarganya saja.

Kawung Sari

Motif dari kawung yang juga dinamakan kawung kopi ini berupa ornamen bulatan lonjong dengan bentuk kopi pecah. Warna penyusun dari batik ini tidak lain adalah putih dan kekuningan. Selain itu, merah soga digunakan untuk warna kontur sementara hitam untuk warna latar.

Kawung Sekar Ageng

Batik yang memiliki bentuk persegi dan memiliki 3 garis sawut dengan 3 titik cecek ini memiliki komposisi warna yang menarik. Batik ini ada yang berwarna putih, kekuningan, dengan soga merah dan hitam.

Kawung Semar

Untuk kawung semar, ornamen di dalamnya memiliki bentuk bulatan lonjong dengan ukuran besar layaknya kawung beton. Di dalam isiannya, kawung semar memiliki cecek yang terisi di dalam lingkaran dengan bagian tengahnya ada ornamen belah ketupat.

Terakhir, apabila menilik pengelompokkan berdasar kombinasi, batik ini bisa dibagi menjadi kawung buntal, kawung kembang, dan kawung seling. Kawung buntal adalah batik yang bermotif pecis dengan aksen bunga. Biasanya, gambar bunga yang dipakai adalah bunga kenikir dengan campuran bulat lonjong dalam dua bagian.

Sementara itu, kawung kembang diambil sesuai nama motifnya yang banyak didominasi model bunga. Lalu, ada kawung seling yang ornamennya dibuat berbentuk lonjong dengan selingan bunga. Namun yang membedakan dari kedua kawung lainnya, kawung seling memiliki motif bunga yang bervariatif dan perbedaan warna yang mencolok.

Demikianlah ulasan mengenai batik kawung dan motifnya. Seperti yang kita semua tahu, tidak banyak pabrik batik cap yang membuat motif ini karena kesakralannya. Batik yang diduga memiliki motif tertua di tanah Jawa ini memang sudah diyakini sejak abad ke 9. Semoga ulasan ini memberi Anda sedikit wawasan!